Brebes, 13 Juni 2025. Pada tanggal 12 Juni 2025, Ma’had Aly Al Hikmah 2 Brebes menggelar acara Visiting Lecture yang mengangkat tema “Antara Teks dan Konteks: Tantangan Tafsir al-Qur’an di Era Globalisasi.” Kegiatan ini berlangsung di kompleks Ma’had Aly yang berlokasi di Kabupaten Brebes dan dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, serta tamu undangan dari berbagai lembaga keislaman dan akademik. Visiting lecture ini menjadi ruang diskusi penting untuk membahas bagaimana teks-teks al-Qur’an ditafsirkan di tengah arus globalisasi yang sarat dengan perubahan budaya, teknologi, serta pola pikir masyarakat. Globalisasi memberikan tantangan tersendiri bagi para mufassir dalam menjaga otentisitas pesan al-Qur’an sembari tetap relevan terhadap realitas sosial yang terus berubah. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terlihat dari berbagai pertanyaan kritis dan interaktif yang diajukan selama sesi tanya jawab.
Hadir sebagai narasumber utama dalam acara ini adalah Prof. Dr. Mohammad Nor Ichwan, M.Ag, yang kini menjabat sebagai Ketua Program Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (S2 IAT) serta dosen tetap di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. Dalam penyampaian materinya, Prof. Ichwan menekankan pentingnya pendekatan kontekstual dalam memahami al-Qur’an, terutama di era modern yang ditandai oleh keterbukaan informasi dan pertukaran budaya lintas negara. Beliau menjelaskan bahwa metode tafsir tidak bisa hanya berhenti pada analisis linguistik dan tekstual semata, melainkan harus mempertimbangkan dinamika sosial, politik, dan ekonomi global. Dengan begitu, pesan-pesan universal al-Qur’an dapat lebih menyentuh dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, khususnya generasi muda yang hidup dalam era digital dan multikultural seperti saat ini.

Dalam pemaparannya, Prof. Ichwan juga mengulas sejumlah pendekatan tafsir kontemporer, mulai dari hermeneutika, tafsir maqashidi, hingga pendekatan tematik yang banyak digunakan oleh para intelektual muslim masa kini. Menurutnya, penggabungan antara metodologi klasik dan kontemporer merupakan bentuk ijtihad modern yang bertanggung jawab, asalkan tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip keilmuan Islam yang kokoh. Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan literasi kritis bagi para santri dan mahasiswa dalam menghadapi narasi-narasi keagamaan yang tersebar di media sosial. Dengan bekal metodologi tafsir yang kuat dan pemahaman konteks yang tepat, para intelektual muslim masa depan diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang moderat dan progresif. Materi yang disampaikan Prof. Ichwan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga aplikatif, memberikan wawasan baru bagi para peserta dalam memahami al-Qur’an secara lebih mendalam dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Acara visiting lecture ini ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan narasumber sebagai bentuk dokumentasi dan kenangan intelektual yang berharga. Selain itu, dilaksanakan pula prosesi penyerahan cindera mata antara pihak Ma’had Aly Al Hikmah 2 Brebes dan Prof. Dr. Mohammad Nor Ichwan, M.Ag sebagai simbol apresiasi dan kerjasama akademik yang erat. Pimpinan Ma’had Aly menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas akademik dan pemahaman keislaman yang kontekstual di kalangan santri. Para peserta merasa sangat terinspirasi oleh materi dan pengalaman yang dibagikan dalam acara ini, serta berharap bisa terus menggali ilmu dari para pakar dalam bidang tafsir al-Qur’an. Visiting lecture ini menjadi bukti nyata bahwa pesan-pesan ilahiyah dalam al-Qur’an dapat terus hidup dan dinamis seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan global.
More Stories
Selamat Datang Mahasiswa Baru Program Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir FUHUM UIN Walisongo Semarang
Tingkatkan Pemahaman Pentashihan Mushaf al-Qur’an, Magister IAT UIN Walisongo Adakan Student Mobility ke LPMQ Jakarta
Hadirkan Prof. Dr. Moh. Nor Ichwan, Ma’had Aly Walindo Selenggarakan Kuliah Umum dengan Tajuk “Tren Baru Metode Tafsir al-Qur’an”